Bicara Resign dan Kegagalan
Halo teman-teman yang (semoga) berbahagia... Kangen nuliiiis... Bangeet ! Tapi, akhir-akhir ini isi kepala lagi gak bisa digambarkan dengan rangkaian kata-kata. Padahal, sejak ruang kata dibuka kembali, sudah buat janji sama diri sendiri bahwa ruang kata akan diisi satu tulisan setiap hari. Tapi, ya.. gitu.. kembali lagi ke kalimat pertama paragraf ini. Dasar, manusia mudah sekali membuat janji lalu mengigkari. Begini, saya sedang ingin banyak bicara tapi enggan bersua. Jadi diwakilkan oleh aksara. Gakpapa, ya... Saya akan membicarakan tentang karir dan kegagalan. Ini hanya sudut pandang saya saja. Soal "Kegagalan" saya jadi kepikiran, sejak kecil ada doktrin tak kasat mata yang kita anut dan yakini: lahir, sekolah, kuliah, lulus, bekerja, menikah, punya anak lalu mati. Seolah inilah rumus bahagia yang paling hakiki. Tidak salah juga untuk percaya. Tapi bagian paling menyiksanya adalah saat menemui beberapa fase dan kita merasa tertinggal dari teman sebaya. Sementara itu, ke